Kamis, 28 Oktober 2010

PRESIDEN KITA : KETUA ASEAN DAN BENCANA

Hanoi ( Berita ) :  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berupaya tetap menghadiri serah terima jabatan ketua ASEAN dari Vietnam dan Pertemuan Puncak Asia Timur (East Asia Summit) seusai memastikan tanggap darurat di Mentawai dan Yogyakarta berjalan baik.http://beritasore.com
“Saya akan kembali ke tanah air untuk memastikan tanggap darurat dilaksanakan dengan baik dan setelah itu, Insya Allah, saya akan kembali lagi nanti untuk menghadiri Pertemuan Puncak Asia Timur sekaligus menerima(kepemimpinan, red)  Ketua ASEAN dari Vietnam ke Indonesia,” kata Presiden dalam keterangan pers bersama Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet, usai pertemuan bilateral kedua negara di Istana Presiden Vietnam, Hanoi, Rabu [27/10].


Presiden mempersingkat kunjungan kerjanya di Vietnam dan memutuskan untuk tidak menghadiri pertemuan puncak ke-17 ASEAN setelah mendengar laporan mengenai bencana tsunami di Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta.
Ia menunjuk Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menlu Marty Natalegawa, dan menteri terkait lainnya untuk mewakili Indonesia dalam forum-forum tersebut.
Seusai melakukan kunjungan kenegaraan dan pertemuan dwipihak dengan Presiden Vietnam, Presiden Yudhoyono meninggalkan Vietnam melalui Bandara Internasional Noi Bai Hanoi, sekitar pukul 13.45 waktu setempat.
Presiden, didampingi Ibu Ani Yudhoyono, akan langsung menuju Padang, Sumatera Barat. Dari Padang, Presiden dijadwalkan menggunakan helikopter untuk menuju lokasi bencana gempa bumi dan tsunami di Mentawai.
Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan jika kondisi di tanah air telah kondusif, Presiden berpeluang kembali ke Vietnam untuk menghadiri penutupan KTT ASEAN dan KTT Asia Timur, pada Sabtu (29/10) atau Minggu (30/10).
Pada kesempatan itu Presiden dijadwalkan menyampaikan visi-misi ASEAN 2011 karena tahun depan Indonesia ditunjuk menjadi Ketua bergilir ASEAN menggantikan Vietnam.  Lalu, pada Senin (31/10), Presiden dijadwalkan meninjau lokasi meletusnya Gunung Merapi dan penanganan korban di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
KTT Asia Timur kali ini mencatat sejarah baru karena dalam pertemuan puncak tersebut akan disahkan keanggotaan Amerika Serikat dan Rusia dalam organisasi tersebut, sehingga total peserta KTT Asia Timur akan beranggotakan 10 negara ASEAN, Jepang, Korea Selatan, China, Australia, Selandia Baru, India, Amerika Serikat dan Rusia.
Tandatangani MOU Kerjasama Pertahanan
Pemerintah Indonesia dan Vietnam menandatangani nota kesepahaman di bidang penguatan hubungan pertahanan kedua negara dalam kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Hanoi, Vietnam, Rabu.
Kerjasama itu akan berupa, antara lain, saling kunjung tentara, latihan bersama dan patroli keamanan laut, kata Presiden Yudhoyono seusai menyaksikan penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan menteri pertahanan kedua negara.
Sebelumnya, Presiden mengatakan, kerja sama bidang pertahanan dipandang penting dan strategis karena Indonesia dan Vietnam memiliki perbatasan langsung di Laut China Selatan.
Komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerjasama pertahanan di berbagai tingkatan dan lebih luas sesungguhnya telah terungkap dalam pertemuan antara Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, di sela-sela penyelenggaraan pertemuan ke-4 menteri pertahanan se-ASEAN, di Hanoi, 11-13 Mei.
Pada kesempatan itu PM Dung mengatakan, kerja sama pertahanan kedua negara akan semakin meningkat dilandasi hubungan dan kerja sama tradisional antara kedua pihak yang telah berlangsung baik.
Ia menambahkan, kerja sama pertahanan kedua negara ke depan juga akan semakin meningkat melalui pertukaran informasi dan pengalaman kedua pihak dalam kerja sama pertahanan nontradisional sesuai dengan tingkat ancaman yang dihadapi kedua negara.
Dalam kunjungan kehormatannya pada PM Dung, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan beberapa hasil pembicaraan dengan mitranya Menhan Vietnam Jenderal Phung Quang Thanh yang tertuang dalam nota kesepahaman kerja sama pertahanan kedua negara.
Presiden Yudhoyono tiba di istana pada pukul 08.30 waktu Hanoi. Tidak ada perbedaan waktu antara Hanoi dan Jakarta. Presiden Yudhoyono bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono disambut Presiden Nguyen Minh Triet. Sesaat setelah tiba, kedua kepala negara menempati podium kehormatan. Kemudian, lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan. Kunjungan kenegaraan itu juga dilakukan dalam rangka peringatan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam  pada 30 Desember 2010.
Sepakati Tangani Pelintas Batas
Pemerintah Indonesia dan Vietnam menyepakati nota kesepahaman mengenai kerja sama perikanan dan kelautan serta pelintas batas . “(Nota kesepahaman) ini akan menangani pelintas batas dari kedua belah negara dengan bijak dan manusiawi,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Vietnam, Rabu, seusai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman itu oleh kedua menteri masing-masing negara.
Sementara itu , Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet mengharapkan peningkatan kerja sama di bidang investasi. “Investasi dan perdagangan masih rendah, badan usaha kita harus cari tahu kesempatan investasi dari kedua pihak,” katanya.
Dia menyoroti tentang investasi di bidang perhubungan dan transportasi, energi dan tambang, teknologi ekploitasi bidang batu bara serta pertanian, perikanan, dan kesehatan.
Sebelumnya di Jakarta, Presiden Yudhoyono mengharapkan agar kerja sama di bidang kelautan dan perikanan bisa menyelesaikan masalah nelayan Vietnam dan juga Indonesia yang kerap tertangkap karena menangkap ikan di wilayah yang bukan termasuk wilayah nasionalnya. (ant )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar