Jumat, 18/02/2011 09:00 WIB - Muladi WibowoPemerhati sejarah, dosen Uniba Solo
Antara terkejut dan tidak, ketika kita kembali mendengar berita bahwa pencurian koleksi wayang di Museum Radya Pustaka Solo menjadi berita yang seolah “biasa” terjadi sehingga menjadi tidak aneh lagi. Tentu masyarakat belum lupa hilangnya sejumlah arca batu dan perunggu koleksi Museum Radya Pustaka. Hilangnya masterpiece wayang, buku, arca, dan sinjang batik koleksi museum menunjukkan barang-barang bersejarah yang mampu menjelaskan jati diri bangsa Indonesia masa lalu mengalami perlakuan yang tidak semestinya. Tidak adanya perhatian terhadap peninggalan sejarah masyarakat jelas menyemarakkan praktik pencurian koleksi museum, yang suatu saat juga bisa menimpa atau sudah terjadi di museum-museum lain.
selengkapnya baca di http://harianjoglosemar.com/berita/koleksi-palsu-di-radya-pustaka-36705.html